Ujicoba Generate Gambar dengan 5 AI Gratisan. Mana yang Paling Oke?

Kemajuan teknologi khususnya dalam lingkup kecerdasan buatan (AI) telah banyak memudahkan kita dalam mengerjakan berbagai keperluan pekerjaan, khususnya dalam ranah pekerjaan kreatif.

Jika menilik di ranah blogger, mungkin terkesan bahwa gaya penulisan adalah faktor paling utama. Padahal selain tulisan, gambar ilustrasi yang disajikan pun sangat berpengaruh terhadap kenyamanan membaca dan bounce rate para pengunjung blog.

Untungnya, seiring dengan menjamurnya teknologi kecerdasan buatan, kini banyak sekali layanan AI gratis yang bisa kita gunakan untuk meng-generate gambar untuk kemudian digunakan sebagai tambahan ilustrasi.

Dalam tulisan kali ini, saya akan mencoba generate gambar dengan 5 AI gratisan yang berbeda. Yakni :

  • ChatGPT dibuat oleh Open AI
  • Gemini, dibuat oleh Google
  • GROK, dibuat oleh xAI (Twitter)
  • Meta AI dibuat Facebook
  • dan Freepik, yang menyediakan AI Gratis juga.

Kira-kira, dari kelima AI gratisan ini, mana ya yang paling reliable dan bisa menghasilkan gambar paling sesuai dengan deskripsi prompt?

Adapun kali ini, saya menggunakan 3 kriteria penilaian. Yakni :

  • Kecepatan Pemrosesan
  • Kualitas Gambar
  • Kesesuaian dengan Prompt

Gambar yang Akan Dibuat

Dari beberapa hari terakhir ini kan lagi rame banget yaa kontra seputar tambang nikel di kepulauan Raja Ampat, Papua. Nah, mumpung masih anget nih, kali ini saya mau ajak temen-temen buat membuat gambar yang menunjukkan penolakan warga Papua terhadap tambang di raja ampat.

Saya ingin membuat ilustrasi, dimana ada seorang pria papua menggunakan baju adat lengkap, berdiri tegak sambil memegang kertas yang bertuliskan “SAVE RAJA AMPAT”. Tentunya dengan latar belakang kepulauan Raja Ampat dong ya.

Agar hasilnya lebih baik dan sesuai, prompt yang akan digunakan adalah bahasa inggris dengan detail sebagai berikut :

A realistic and cinematic image of a Papuan man wearing traditional Papuan attire, standing with the stunning islands of Raja Ampat in the background. He is facing the camera directly, holding a paper with both hands at chest level. The paper reads "SAVE RAJA AMPAT" in bold, handwritten letters. The lighting is dramatic and moody, with a shallow depth of field to emphasize the man and the message, while the background shows the lush, tropical landscape and clear waters of Raja Ampat. The overall tone should evoke emotion and urgency.

Yups, mari langsung kita mulai pengujiannya. Kali ini, yang perdana maju adalah AI paling canggih dan populer saat ini, yakni ChatGPT.

1. ChatGPT (by OpenAI)

Access Link : https://chatgpt.com

Model Generatif : DALL·E 3
Waktu Proses : 1 Menit 30 Detik.
Ukuran File : 1.6 MB, 1024 x 1024 Pixel.

Seperti yang sudah saya duga sebelumnya, gambar hasil generate dari ChatGPT ini terlihat sangat realistis dan sesuai dengan yang saya harapkan. Gambaran orang papua serta baju adat yang digunakan sangat pas dan sesuai dengan gaya adat papua.

Lalu tulisan SAVE RAJA AMPAT yang dibuat pun terlihat jelas, tanpa ada satu kesalahan penulisan sedikitpun. Meskipun sejujurnya saya agak bingung kenapa secara keseluruhan gambarnya terasa sangat gelap. Mungkin karena tema gambar yang berupa protes kali ya, jadi sama ChatGPT dibikin suasananya gloomy gitu.

Overall, hasil gambarnya oke banget. Namun, ada dua catatan yang menurut saya membuat penilaiannya menjadi agak kurang.

Pertama, waktu pemrosesan yang cukup lama. Menurut saya, satu setengah menit adalah catatan waktu yang tidak impresif. Kalo kita lagi semangat membuat konten dan tiba-tiba disuruh menunggu selama itu, sejujurnya bisa merusak mood sih.

Dan kedua, meskipun gambar yang disajikan cukup realistis, namun output yang dihasilkan hanya memiliki resolusi 1024 x 1024 pixel. Agak kerasa pas-pasan sih apalagi kalau kita ada ingin mengedit ulang gambar hasil generate tersebut.

PENILAIAN PRIBADI
Waktu Pemrosesan : 5
Kualitas Gambar : 8
Kesesuaian Dengan Prompt : 9

2. Gemini (by Google)

Access Link : https://gemini.google.com

Model Generatif : Google IMAGEN 2
Waktu Proses : 15 Detik.
Ukuran File : 5.3 MB, 2048 x 2048 Pixel.

Google kian membuktikan keseriusannya mengejar ketertinggalan di ranah kecerdasan buatan. Setelah sebelumnya Google Bard diejek habis-habisan, kini sang penerus Google Gemini nampak lebih meyakinkan dan bisa diandalkan untuk penggunaan sehari-hari.

Hal ini bisa tercermin, model Imagen 2 yang digunakan oleh Gemini ini mampu menghasilkan gambar yang sangat sesuai dengan harapan. Kepulauan Raja Ampat, Orang Papua dan Tulisan yang digenggam benar-benar sesuai dengan yang dideskripsikan. Ditambah lagi, suasana gloomy yang diciptakan pun cukup terasa namun tak sampai berlebihan seperti yang dilakukan oleh ChatGPT.

Hebatnya lagi, resolusi akhir gambar pun 2x dari pesaingnya, yakni 2048 x 2048 Pixel.

Namun ada satu catatan. Meski output-nya sesuai dengan prompt, saya merasa bahwa secara kualitas gambar Gemini masih kalah jika dibandingkan dengan ChatGPT. Gambar yang dihasilkan masih terasa cartoonish, dan kurang realistis. Bisa dibilang, hanya dilihat sepintas pun orang masih bisa tau bahwa ini gambar hasil dari AI.

Sisi positifnya, kecepatan generatenya jauh jika dibanding ChatGPT. Dimana Gemini hanya butuh waktu 15 detik saja untuk menghasilkan gambar sekompleks ini.

PENILAIAN PRIBADI
Waktu Pemrosesan : 9
Kualitas Gambar : 7
Kesesuaian Dengan Prompt : 8

3. GROK (by xAI)

Access Link : https://grok.com

Model Generatif : Model AI Internal xAI
Waktu Proses : 12 Detik (2 Gambar)
Ukuran File : 70 KB, (896 x 504)

Buat yang belum tau, GROK ini adalah salah satu AI generatif yang dikembang oleh xAI – Sebuah perusahaan yang dimiliki oleh Elon Musk.

Yap, setelah meninggalkan OpenAI, beliau akhirnya memutuskan untuk mendirikan perusahaan kecerdasan buatannya sendiri. Dan kini, GROK adalah salah satu AI gratis yang bisa kita gunakan untuk berbagai keperluan termasuk untuk generate gambar ilustrasi.

Datang dengan menggunakan model generatif internal, hasil gambar yang dihasilkan oleh GROK cukup akurat dan sesuai dengan yang dideskripsikan. Bahkan, waktu pemprosesannya pun sangat cepat, dimana ia hanya membutuhkan 12 detik untuk menghasilkan 2 gambar sekaligus.

Hasilnya terlihat cukup realistis. Meski tidak terasa cinematic, namun at least outputnya tidak terasa seperti kartun. Tulisan yang dimunculkan pun sangat akurat, tidak ada typo atau karakter aneh yang muncul.

Sayangnya, resolusi gambar akhir yang sangat rendah (dibawah 1.000 pixel) membuatnya kurang menarik jika kita berencana untuk mengedit ulang. Dan menurut saya sudut kamera yang diambil teasa terlalu dekat, membuat kepala menjadi terpotong dan penggambaran kepulauan Raja Ampat jadi kurang terasa.

PENILAIAN PRIBADI
Waktu Pemrosesan : 10
Kualitas Gambar : 7
Kesesuaian Dengan Prompt : 8

4. Meta AI (by Meta)

Access Link : https://meta.ai

Model Generatif : Model Internal Meta
Waktu Proses : 9 Detik (4 Gambar)
Ukuran File : 512 KB, (1280 x 1280)

Sama seperti Google, Mark Zuckenberg Cs pun menolak untuk ketinggalan di ranah kecerdasan buatan. Dirilis cukup telat pada tahun 2024, mereka terus mengembangkan AI generatif mereka yang kemudian diberi nama Meta AI. Segera setelahnya, AI ini pun diintegrasikan ke berbagai layanan Meta seperti Facebook dan WhatsApp.

Dibenamkannya Meta AI langsung ke dalam WhatsApp, membuat kita bisa dengan mudah mengakses fitur seperti Image Generator secara langsung tanpa perlu berpindah aplikasi. Ditambah lagi waktu pemrosesannya pun bisa dibilang sangat ngebut. Dimana saat percobaan, dia bisa membuat empat gambar secara langsung dengan waktu dibawah 9 detik. Luar biasa kan?

Sayangnya, menurut saya hasil akhir yang disajikan masih jauh dari harapan. Meta AI sepertinya gagal untuk memahami prompt yang kompleks, sehingga alih-alih menyajikan orang Papua dan baju adatnya, ia justru memunculkan seseorang yang terasa dari etnis lain dengan surban dan sarung. Bentuk pulau di background juga tak seperti Raja Ampat.

Tapi yang paling parah menurut saya adalah, Tulisan “SAVE RAJA AMPAT” pun benar-benar gagal dimunculkan. Yang muncul malah tulisan random seperti RJJA AMMAT atau garis-garis random seperti sebuah tulisan kuno.

Secara kualitas, saya pun merasa output yang dihasilkan terasa kaku dan tidak realistis. Siapapun yang melihat sekilas, pasti akan langsung menebak “Dah, itu sih bikinan AI”.

Meski begitu, Meta AI memiliki sebuah fitur menarik untuk mengubah gambar hasil generate-nya menjadi animasi secara instan. Contohnya seperti ini :

Ini keren si sebenarnya. Tapi kalau hasil akhirnya ngaco mah, ya tetep gak kepake. Moga aja nanti ada perbaikan di versi terbarunya ya.

PENILAIAN PRIBADI
Waktu Pemrosesan : 10
Kualitas Gambar : 4
Kesesuaian Dengan Prompt : 4

5. Freepik

Access Link : https://www.freepik.com/pikaso/ai-image-generator

Model Generatif : Flux 1.0 Fast
Waktu Proses : 8 Detik (4 Gambar)
Ukuran File : 80KB, 1152 x 864.

Freepik sebenarnya adalah salah satu platform favorit saya untuk mencari berbagai template dan referensi desain dalam format Photoshop dan Illustrator. Namun seiring meledaknya popularitas AI, Freepik pun berbenah dan tak mau ketinggalan. Berbagai fitur berbasis AI perlahan ditanamkan ke dalam basis Freepik. Mulai dari Image Editor, Image Expander, Image Generator bahkan Video Generator sekalipun.

Adapun untuk edisi gratisan, kita bisa menggunakan Image Generator berbasis model Flux 1.0 dengan batas maksimal 20 gambar per hari. Ini adalah model paling basic, dengan kecepatan tinggi namun hasilnya biasa-biasa saja.

Dan yap, nothing to expect. Sama seperti Meta AI, output gambar yang disajikan pun jauh panggang daripada api. Bukannya mas-mas Papua, sosok yang dimunculkan malah cenderung terlihat seperti orang India, lengkap dengan tanda merah di dahinya. Latar kepulauannya pun seperti asal comot saja, bukan berasal dari gambar asli kepulauan Raja Ampat.

Dan yang lucunya, beberapa gambar yang dihasilkan malah memunculkan tulisan “SAVE RAPAT AMPAT” alih-alih SAVE RAJA AMPAT. Nganu, Ini ada agenda rapat disana apa gimana? hahaha

Well, overall meskipun hasil gambarnya terlihat cukup realistis, namun AI ini sepertinya kurang cocok ya kalau penggunaan prompt yang kompleks dan mendetil. Hasil akhirnya masih terlalu ngawur untuk bisa digunakan.

Kesimpulan Akhir

Kira-kira mana AI yang paling bagus dan bisa diandalkan? Well, it’s depend on you. Karena teknologi AI masih (dan terus) berkembang, maka tiap AI pun memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Ada yang hasil akhirnya bagus dan sesuai harapan, tapi waktu pemrosesannya lama banget dan berpotensi bikin mood kalian jadi ambyar. Dan sebaliknya, ada juga AI yang punya keunggulan dalam kecepatan pemrosesan, tapi hasil akhirnya terlalu ngawur dan tak sesuai prompt.

Saran saya, jangan terpaku pada satu AI saja. Lebih baik eksplor semua opsi AI yang tersedia, toh Gratis ini kan.

Catatan dari saya : jika kalian butuh gambar yang bagus dan kompleks, silahkan gunakan ChatGPT dan Gemini. Tapi kalau cuma gambar sederhana dan ingin dibuat dengan cepat, bisa gunakan layanan GROK, Meta dan Freepik.

Kalau kalian, biasanya pakai AI apa untuk bikin gambar? Coba share di kolom komentar ya!

Bekasi, 16 Juni 2025
Ditulis sembari menahan pegal setelah main badminton

Fajarwalker

A Man with frugal style living. Sering dikira pelit, padahal cuma males keluar duit.

Post navigation

35 Comments

  • Duluuu banget sempat pake gemini trus nggak cocok. Beralih ke Chat GPT dan so far nyaman. Nah gara-gara pembahasan ini jadi penasaran sama Gemini lagi sebab kayaknya dari dulu pertama kali aku pake udah upgrade banget!

    Dari deskripsinya/promptnya sih aku paling cocok sama chat gpt dan grok, walau yang lain juga bukan berarti jelek. Aku yakin tim di belakang layar tiap hari melakukan penyempurnaan sistem, jadi kesalahan “ringan” macam typo itu harusnya nggak jadi kendala berarti lagi ke depannya.

    • Gemini awal-awal emang masih banyak halu-nya mas. Tapi sekarang kayaknya udah lumayan lebih proper. Walaupun aku lebih milih ChatGPT sih wkwkwkwk.
      Iya mas, pada akhirnya semua Ai akan naik level pada waktunya sih seharusnya.

      • Aku pun begini, dulu awal-awal ngerasa lebih cocok gemini, tapi beberapa waktu ke belakang lebih suka pakai chatGPT. Etapi ini lebih untuk penulisan aja, kalau gambar masih juarang banget aku pake.

        Tapi dari hasil di atas, Aku suka hasil chatGPT sih (eh, dan grok deng), yang lain masih agak cartoonis dan keliatan buanget AInya. Walaupun memang chatGPT lama buanget buat generate-nya, huhu. Mungkin yang chatGPT terkesan gloomy banget karena bener2 mendramatisir promt bagian “The lighting is dramatic and moody, with a shallow depth of field” kali yaa, ahaha.

  • Ngakak juga dari SAVE RAJA AMPAT jadi “SAVE RAPAT AMPAT” jadi bahasa minang ya jatohnya. BTW keren sih komparasinya, jadi tahu karakter tiap AI image generator. Tapi jujur aku belum coba ke lima AI gratisan ini buat gambar. Cuman suamiku sempet bahas juga soal Bing Image Creator katanya lumayan buat yang butuh gambar cepet dan rapi. Mungkin next bisa dibikin review nya juga mas hehhee

    • Bing image creator bisa juga mbak, tapi sebenernya dia satu payung sama ChatGPT. Soalnya kan Microsoft emang punya saham gede di OpenAI. jadi mau ChatGPT atau Bing Image Creator ya sebenarnya podo2 wae hehehe

  • Hahahahahahhahaha meta lebay banget hasilnya, mana salah lagi 🤣🤣🤣🤣. Trus latar raja Ampat lebih mirip pulau Ora Maluku 🤭

    Memang yg paling kliatan real masih chat gpt 🤭👍👍👍. Cuma gloomy yang dia buat, malah jadi kayak malam hari 😅. Tapi okelaaah. ..

    Aku sebenernya paling sering pake chat gpt juga mas, tp msh ke searching information sih. Untuk bikin gambar, masih belum tertarik aja. Toh kalo blog, aku selalu pake foto pribadi. Tapi mungkin bisa berguna kalo nanti aku bikin blog lain yg bukan bertema traveling.

    Sbnrnya aku ga masalah dengan gambar AI ini. Tp aku ga suka kalo dipake sebagai tampilan menu makanan. Soalnya ada temenku, yg jualan kua. Enaaak2, dan sebelum ini dia pakai foto kue nya sendiri. Ntah kenapa, belakangan aku lihat pake AI. Kliatan banget itu AI. Yg ada aku JD ga tertarik untuk beli. Krn aku tahu itu bukan tampilan sebenernya.

    Khusus untuk makanan, tempat wisata, better pake foto beneran deh. Krn kita mau lihat aslinya kayak apa kan. Beda cerita kalo utk dibuat banner demo .

    • Kayaknya pada gak ada raja ampat di databasenya yaa, jadi lebih ke asal comot ajaa yang penting kepulauan, hahaha.

      Nah, sebenarnya ini juga kontroversi ya mbak. Kalau untuk beberapa hal yang memang baiknya ‘real footage’, ya mending itu aja. Kalo diganti sama Ai, menurutku malah jadi hilang orisinalitasnya. Kalaupun pakai AI, mungkin lebih ke untuk retouch aja. Misal kayak ngilangin objek, kumpulan orang, detil yang gak perlu. dll

  • Saya belum coba Grok dan meta.ai lainnya sudah. Dan tim chat gpt sih hehehe soalnya paling sering digunakan. Seneng banget udah ada fitur buat-buat gambar di ai ini. Cuma memang kalau berdasar pengalaman saya, detail prompt juga sangat mempengaruhi hasil gambar. Jadi kuncinya di prompt juga yaa harus detail dan pas jadi nanti hasilnya sesuai dengan keinginan kita.

    • Benar mbak Heni, cuma memang gak semua AI itu bisa menafsirkan prompt yang detail. Contoh di kasus ini, beberapa AI gagal untuk menampilkan teks, yang berakhir halusinasi (tulisannya gak sesuai)

  • Kalo dari hasilnya ini paling suka yg chat GPT sama grok karena terlihat lebih realistis gak yg kartun2 gt,,tapi jujur aku baru tau ada grok ini selama ini taunya chat gpt gemini sama meta ai..
    Kalo soal penggunaan aku masih minim banget sie menggunakan AI ini paling buat edit2 gambar merapikan menghilangkan objek2 yg dirasa gak perlu kadang juga buat gambar juga sie kemarin sempet coba meta AI hasilnya juga lumayan cakep,,jadi ya bener sie coba2 aja semuanya nti tinggal pilih mana yg sekiranya sesuai dengan apa yg kita mau 🙂

    • GROK salah satu pesaing keren juga mbak. Soalnya yang punyanya Elon Musk, hehehe.
      AI memang sesuai kebutuhan aja sih. Kalau sekiranya gak butuh2 amat, aku juga gak begitu ngebet pake AI

  • Lagi jatuh hati sama Chat GPT nih Jar wkwkkwkw
    Kalau soal gambar, masih cocok dengan seleraku, walau kadang suka ngaco, memang tergantung intruksi. Saking isengnya sering aku bilang, kamu lelah yak jadi ga sesuai yang dimau ha ha ha ha.

    Agak nampol seh pesanmu terakhir, jangan terpaku satu AI ha ha ha. Nganu Jar, terlanjut berkarakter setia gimana dong ha ha ha. Tapiiiii yaa udah nanti aku coba yang gemini deh.

    Lainnya kok seperti kurang sreg aja gituuu nyoba hihihihi.

    • Jangan terlalu setia mbak, takutnya malah cakit hati.. *ciaelah wkwkwk
      Kalo AI mah memang sesuai kebutuhan si. Tp toh free, jadi kalau salah satu abis limitnya, bisa pindah ke yang lain

  • Dari hasil gambarnya ChatGpt bagus yaa gambarnya tegas banget sesuai yg kita mau. Kalau gambar yang lain, bagus pemandangannya aja dan lebih cerah warnanya. Kalau aku yang paling sesuai pakai prompt itu melalui Bing. Rasanya kalau bikin di sana banyak pilihan sesuai yang aku mau. Belum pernah sih compare dengan prompt yg sama di berbagai AI. Jadi pengen nyoba, hehe.

  • Daku baru coba Meta AI tapi belum sesuai ekspetasi, apa prompt-nya kurang detail ya? Lalu bertanya-tanya ini gambar beneran apa taking another person’s photographs?

    • Kalau meta memang belum bagus mbak, bisa dicek komparasinya dengan AI yang lain.
      Kalau AI itu memang dia dilatih dengan jutaan, atau mungkin miliaran data mbak.

  • Iyo.. Iyo, save rapat ampat yo, kalau limo jadinyo 5 hehe.
    Apapun AI nya, ya begitulah tetap akan terlihat AI. Tinggal selera aja sih, dan ingin yang secepat apa. Toh semisal terlalu gelap, berarti tinggal edit aja brightness nya. Begitupun bagian tulisannya, berarti edit lagi. Eh tapi, malah jadi lama ya hehe

  • Kalau gambar aku masih belum pernah coba lagi. Pertama kali coba gambar tuh pake Bing, Mas. Tapi sekarang kok udah nggak ada ya atau berbayar (aku lupa) Hasilnya sih lumayan. Cuma minusnya tuh sama. Tulisan acak jadi berasa aneh. Wkwkkw..

    Selebihnya aku masih pake canva buat design (meski ya ala kadarnya). Kalau AI tuh biasanya lebih tak pake buat rangkum jurnal atau cari info terkini. Sekarang tuh lagi nyoba pake llama sama Claude, terbatas tapi ya lumayan buat gratisan. 😁

    • Bing sama ChatGPT sama-sama pake model DALL.E mbak. Jadi kalau mau coba, sebenarnya kurang lebih sama. Dan untuk sekarang DALL.E 3 sudah ada banyak perbaikan.
      Betul, kalau AI enaknya memang untuk tugas rangkum merangkum. Mempercepat dari yang tadinya butuh waktu lama, jadi lebih sat set.

  • Menurutku, hasilnya yang bagus dari Chat GPT sih, lebih natural tapi sepertinya kurang cahaya jadinya gelap, ditambah sorot lampu biar terang wkwkwk
    Plus minus la ya, namanya juga buatan manusia, bisa jadi belum nemu prompt yang pas untuk memandu AI desain sesuai keinginan kita

  • Secara gambar aku lebih suka yang GROK sih, guratan-guratan di dahi si bapak lebih realistis tapi emang kayaknya ngawur gitu crop-cropannya. Chat GPT bagus sih yah, bening meski gloomy.. tapi kuakui AI sekarang beyond imagination banget, sampe ada yang bisa komunikasi gitu kan… rasanya amaze, tapi ngeri jugaaa… hahahaha

  • Kalau saya saat ini sering pakai Bing Image Create Mas untuk keperluan banner blog. Itu juga kadang diminta apa dikasih apa. Kadang aneh. Ada orang tangannya 3 hahaha. Lainnya saat pakai meta AI di WhatsApp. Tapi kadang ngaco juga hehehe. Jadi kesimpulannya kecerdasan buatan masih jauh dibanding kecerdasan manusia. Misalnya saya butuh ilustrasi untuk postingan cerita anak, jauh kalau ilustrasi beneran yang bikin.

    • Begitulah kalau AI mas, pasti ada aja sih halusinasinya .Dari kita memang harus bisa detil ngasih promptnya. Itupun, kadang masih tetap gak sesuai ekspekrasi.

  • Aku juga pernah coba² gitu mas, bandingin hasil gambar beberapa AI. So far mirip dgn opini mas Fajar. Chat GPT lebih oke scara keseluruhan. Gemini no 2. Aku gak ngitungin kecepatannya sij, ternyata Gemini ya yg tercepat.
    Sekarang makin banyak ya AI yg bermunculan, ada yg khusus gambar & video jg…

  • Aku masih belajar bikin prompt haha, orang2 bisa banget deh. Apakah sama aja kalau pakai Bahasa Inggris atau Indonesia atau mending Inggris saja biar lebih cepet?
    ampun iya lho zaman sekarang gambar dari AI malah makin terlihat realistis. Jadi keinget kemarin kan ada tu di sosmed tebak2an mana gambar pakai AI dan yang poto asli, eh, lha kok aku salah semua nebaknya. Yg AI keliatan kek aslinya malah.
    Yg sekarang tu lagi heits malah bikin videonya, ada yang halu bikin video nikah ma aktor korea lha apalah, bikin ngakak.
    Buat dipakai buat kritik sosial pun ngakak.
    Yg bete kalau dipakai buat penipuan huhu.

  • Aku masih belajar bikin prompt haha, orang2 bisa banget deh. Apakah sama aja kalau pakai Bahasa Inggris atau Indonesia atau mending Inggris saja biar lebih cepet?
    ampun iya lho zaman sekarang gambar dari AI malah makin terlihat realistis. Jadi keinget kemarin kan ada tu di sosmed tebak2an mana gambar pakai AI dan yang poto asli, eh, lha kok aku salah semua nebaknya. Yg AI keliatan kek aslinya malah.
    Yg sekarang tu lagi heits malah bikin videonya, ada yang halu bikin video nikah ma aktor korea lha apalah, bikin ngakak.
    Buat dipakai buat kritik sosial pun ngakak.
    Yg bete kalau dipakai buat penipuan huhu.

  • Setuju banget, kalau tiap aplikasi AI ada kelebihan dan kekurangannya. Waktu pemrosesan emang jadi fokus utama karena kalau terlalu lama menunggu keburu bete lah. Tapi kesesuaian baca arahan itu pun penting.

    Yang pernah ku coba pakai sih Gemini, Meta AI & Freepik. Ketiganya sempat ku testing coba-coba, namun nggak mau bergantung juga karena khawatir nyandu hehehe. Nanti dikit-dikit ngecek. Tapi setidaknya tau masing-masing gimana, jadi sebagai manusia sadar kalau AI ini akan makin canggih, jika digunakan plek ketiplek bisa-bisa manusia kehilangan kreativitas dan ide briliannya.

    Thanks yaa sudah infoin detail terkait 5 AI free yang bisa ngebantu dalam proses pekerjaan biar semakin efisien waktu yang dimiliki. Semoga pemirsa bijak menggunakan sehingga tidak tersingkirkan dan malah bisa berdampingan dengan teknologi canggih.

  • Aku entah kenapa tuh suka pakai gambar AI yang aku faceswap sama wajahku
    Kalau untuk yang lain masih belum dapat feel-nya
    Pernah ikutan lomba AI gambar tentang Surabaya
    Lumayan masuk Finalis juga sih

  • Kalau aku lebih suka sama AI Google Studio sih kalau bikin gambar. Hehehe

    Yang lain itu belum pernah. Pernah mau nyoba chatGPT tapi lama amat loadingnya.

    Apa karena sinyalku ya…

  • Sudah lama nggak pakai AI buat gambar, biasanya suka bikin ilustrasi cover novel online ku.. wah jadi ada perbandingan nih bagusan pakai yang mana generatornya.. aku suka hasil nomor 1 dan 2..realistis..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *